Terdapat di
Dusun Talungnongko, Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen. Ada di Gunung Ringgit
jadikan pertapaan ini begitu pas untuk beberapa orang yang menyukai menyepi,
semedi, serta menentramkan rohani. Untuk menjangkau pertapaan ini, diperlukan
saat sekitaran 2 – 3 jam dari Desa Talungnongko. Medan yang menanjak serta
cukup melelahkan juga akan terbayar dengan panorama yang indah dari atas
pertapaan. Hawa yang fresh buat situasi jadi lebih mengasyikkan.
Pertapaan
Indrokilo banyak dipenuhi oleh arca-arca serta patung peninggalan jaman
kerajaan dulu. Walau keadaannya sudah termakan jaman, Pertapaan Indrokilo ini
masih tetap tertangani.
Juru Kunci pertapaan ini yaitu warga Talungnongko
sendiri yang bernama Ayah Dul Azis. Di sana juga disiapkan tempat penginapan
dengan cost sewa seikhlasnya. Di komplek pertapaan ada Patung Raden Selo Panji,
Patung Mbah Demang. Patung Raden Selo Panji awalannya ada di Desa Dayu Rejo,
namun tidak di ketahui kenapa saat ini ada di Pertapaan Indrokilo, hingga saat
ini alas dari patung ini masih tetap ada di Desa Dayurejo. Diluar itu ada
banyak petilasan, salah nya ialah petilasan tempat bertapanya Begawan Mintorogo
atau Begawan Ciptaning, yg tidak beda yaitu Raden Arjuna.
Sebelumnya
menjangkau Pertapaan Indrokilo, juga akan disuguhi Candri Satrio Manggung.
Konon ceritanya Candi ini dipakai untuk menyongsong tamu yang juga akan ke
Indrokilo, apabila tamu itu disetujui jadi juga akan dijemput ditempat ini
dengan sinyal tanda ada ksatria yang bernyanyi seperti burung perkutut gung.
Sesudah pertapaan, ada Candi Laras yakni percandian yang ada sesudah Pertapaan
Indrokilo serta sebelumnya Goa Gambir. Goa Gambir sendiri di tebingnya
senantiasa meneteskan air selama musim, hingga banyak yang yakin kalau air dari
goa ini bisa mengobati penyakit serta membawa barokah. Tempat ini dipercaya
sebagai tempat yang sakral.
EmoticonEmoticon